Scroll untuk baca artikel
EkonomiNusantara

DPR Minta Masyarakat Tak Termakan Isu Pertamax Oplosan, ini Alasannya

×

DPR Minta Masyarakat Tak Termakan Isu Pertamax Oplosan, ini Alasannya

Sebarkan artikel ini

Kasus itu tidak ada kaitannya dengan produk Pertamax yang beredar saat ini.

Kunjungan kerja Komisi XII ke Terminal BBM (TBBM) Panjang, Bandar Lampung, Rabu (12/3/2025). Dok Kronikdaily.com
Kunjungan kerja Komisi XII ke Terminal BBM (TBBM) Panjang, Bandar Lampung, Rabu (12/3/2025). Dok Kronikdaily.com

Bandar Lampung — Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Putri Zulhas, meminta masyarakat tidak percaya isu Pertamax milik Pertamina adalah oplosan. Ia menegaskan informasi tersebut menyesatkan dan tidak sesuai fakta di lapangan.

Putri menjelaskan kasus Pertamax oplosan berasal dari oknum yang kini diamankan aparat penegak hukum. Kasus itu tidak ada kaitannya dengan produk Pertamax yang beredar saat ini.

“Pertamax yang Pertamina jual itu sesuai spesifikasi dan standar yang berlaku. Kejadian pengoplosan sebelumnya adalah ulah oknum yang kini sedang menjalani proses hukum. Jangan sampai masyarakat terpengaruh berita hoaks,” kata Putri, saat kunjungan kerja Komisi XII ke Terminal BBM (TBBM) Panjang, Bandar Lampung, Rabu (12/3/2025).

Dia menyampaikan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga memastikan seluruh produk BBM, termasuk Pertamax, telah melalui uji berkala di Lab Migas. Semua produk mendapat sertifikasi sesuai standar.

“Kami berharap masyarakat tetap percaya pada Pertamina. Semua BBM yang beredar memenuhi standar keamanan dan kualitas,” kata dia.

Kunjungan Komisi VII ke Lampung juga bertujuan memastikan pasokan BBM dan elpiji 3 kg subsidi selama Ramadan dan Idulfitri. Lampung memiliki peran vital sebagai gerbang distribusi energi di Sumatra.

“Setelah mendengar pemaparan dari Pertamina, kami yakin distribusi BBM dan elpiji aman dan tidak ada indikasi penyelewengan harga atau penimbunan,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Lampung, Rahmad Mirzani Djausal, menyoroti pentingnya menjaga stabilitas harga selama Ramadan dan Idulfitri. Dia juga menegaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk memastikan stabilitas harga dan distribusi bahan pokok di Lampung.

“Lebaran adalah momen penting sehingga harus ada pengendalian inflasi karena tingginya volume jual beli. Jika inflasi terkendali selama Ramadan, harga-harga setelahnya bisa tetap stabil,” ujarnya.