Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Sistem Tracing Sawit Nasional Perkuat Daya Saing di Pasar Global

×

Sistem Tracing Sawit Nasional Perkuat Daya Saing di Pasar Global

Sebarkan artikel ini

Pertemuan itu menjadi bagian penting dari upaya reformasi tata kelola kelapa sawit Indonesia agar lebih berdaya saing dan akuntabel.

EKSPOR SAWIT. Pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawit di kebun milik salah satu perusahaan kelapa sawit di Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Indonesia mengirimkan 2,88 juta metrik ton minyak sawit dan produk turunannya ke pasar internasional. Volume ekspor itu naik dari 2,56 juta ton pada periode yang sama tahun lalu. ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S
EKSPOR SAWIT. Pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawit di kebun milik salah satu perusahaan kelapa sawit di Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Indonesia mengirimkan 2,88 juta metrik ton minyak sawit dan produk turunannya ke pasar internasional. Volume ekspor itu naik dari 2,56 juta ton pada periode yang sama tahun lalu. ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S

Kronikdaily.com (Jakarta) — Pemerintah terus mendorong penguatan industri sawit nasional melalui pengembangan sistem informasi dan pelacakan berbasis teknologi terkini. Langkah itu sejalan dengan komitmen menjaga keberlanjutan komoditas unggulan yang menopang ekspor dan tenaga kerja nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menerima laporan perkembangan sistem tersebut dari Tim Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Pertemuan itu menjadi bagian penting dari upaya reformasi tata kelola kelapa sawit Indonesia agar lebih berdaya saing dan akuntabel.

 Sistem Tracing Jadi Nilai Tambah di Pasar Internasional

Menko Airlangga menyatakan sistem informasi dan tracing digital akan menjadi nilai tambah dalam perdagangan global. “Pemerintah fokus memperkuat sistem informasi kelapa sawit agar lebih transparan dan berstandar global,” kata dia.

BACA JUGA: Sejumlah Diler Honda Tutup, Manajemen Beri Penjelasan

Menurutnya, sistem pelacakan itu akan membantu membuktikan kepada pasar internasional jika pengelolaan sawit Indonesia bertanggung jawab. Ia juga mengapresiasi kemajuan yang Tim ISPO capai dan mendorong pengembangan sistem yang efisien serta mudah digunakan.

Dia menegaskan pentingnya desain sistem yang sederhana dan tetap memadai secara teknis. “Sistem tracing itu harus mudah untuk petani, pelaku industri, dan pemangku kepentingan lainnya,” katanya.

Sistem tracing tersebut mencakup data sertifikasi ISPO, lokasi perkebunan, hingga indikator keberlanjutan lingkungan. Teknologi tracing akan menjamin keterlacakan produk dari hulu sampai hilir dalam rantai pasok sawit.

 Sawit Tulang Punggung Ekonomi Nasional

Dia juga menyampaikan integrasi lintas sektor menjadi kunci utama suksesnya sistem ini. Kementerian, lembaga, asosiasi industri, akademisi, dan pemantau independen perlu bersinergi dalam pengembangan sistem.

Sistem itu juga harus mendukung kebijakan nasional, termasuk roadmap industri sawit berkelanjutan yang tengah berjalan. Sistem pelacakan itu akan membuat pemerintah menargetkan industri sawit Indonesia makin kompetitif dan dipercaya pasar global. “Kelapa sawit menyumbang besar terhadap perekonomian nasional,” ujar dia.

Ia menekankan pengelolaan sawit secara bertanggung jawab akan membawa citra positif bagi Indonesia. Sistem informasi modern itu menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menjaga masa depan industri sawit. Pemerintah optimis sistem tracing itu membuat Indonesia bisa tampil sebagai pemimpin industri sawit global yang transparan dan berkelanjutan.