Scroll untuk baca artikel
EkonomiNusantara

5 Pabrik di Jawa Barat Tutup, Ribuan Karyawan Terkena PHK, ini Penyebab

×

5 Pabrik di Jawa Barat Tutup, Ribuan Karyawan Terkena PHK, ini Penyebab

Sebarkan artikel ini

Hal itu setelah mengalami masalah keuangan selama tiga tahun terakhir akibat penurunan permintaan dari pasar Eropa.

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan pakaian di salah satu pabrik garmen di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (15/1/2023). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan pakaian di salah satu pabrik garmen di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (15/1/2023). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Bandung — Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal karyawan kembali terjadi di sektor industri manufaktur. Terbaru ada lima pabrik di Jawa Barat yang resmi menghentikan operasi sehingga menyebabkan 3.200 karyawan terpaksa kehilangan pekerjaan.

Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat, Firman Desa, mengungkapkan kelima perusahaan yang tutup berada di tiga daerah, yaitu Bekasi, Cimahi, dan Garut.

“Benar, ada lima perusahaan yang tutup di wilayah Bekasi, Cimahi, dan Garut. Dua di antaranya resmi berhenti beroperasi pada 2025 ini,” kata Firman.

Dia menjelaskan penutupan pabrik itu karena berbagai faktor, seperti krisis ekonomi global, dampak pandemi Covid-19, hingga masalah keuangan internal perusahaan.

Di antaranya PT Bapintri mengalami kerugian sejak pandemi dan akhirnya bangkrut pada 2025 dan PT Danbi Internasional dengan salah satu vendornya menyatakan pailit.

Hal itu setelah mengalami masalah keuangan selama tiga tahun terakhir akibat penurunan permintaan dari pasar Eropa.

“Krisis ekonomi global menyebabkan penurunan pesanan, terutama dari pasar Eropa. Danbi sebenarnya mengalami kesulitan sejak tiga tahun terakhir,” kata dia.

Sementara itu, perusahaan lainnya juga mengalami penurunan produksi yang membuat mereka tidak bisa bertahan di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

Penutupan lima pabrik itu semakin menambah angka PHK massal di Jawa Barat, yang sudah mencapai 26.820 pekerja sepanjang 2024. Menurut Disnakertrans Jabar, sektor industri yang paling banyak melakukan PHK adalah manufaktur, terutama garmen dan tekstil.

Namun, terdapat beberapa daerah di Jawa Barat yang tidak melaporkan kasus PHK sepanjang 2024, seperti Kabupaten Cianjur, Kabupaten Majalengka dan Sumedang.

Industri Tertekan

Gelombang PHK itu semakin menegaskan industri manufaktur di Indonesia masih dalam kondisi kritis. Meningkatnya persaingan global dan menurunnya permintaan ekspor membuat banyak pabrik mengalami kesulitan operasional hingga akhirnya memilih untuk menutup usaha.

Pemerintah sendiri terus mencari solusi untuk mengatasi masalah itu. Termasuk dengan menawarkan insentif bagi industri dan mendorong investasi baru di sektor manufaktur.

Daftar wilayah dengan PHK tertinggi di Jabar pada 2024

1. Cikarang, Bekasi – 2.965 pekerja. 2. Karawang – 3.138 pekerja

3. Kota Bekasi – 4.346 karyawan.

4. Kabupaten Bogor – 1.294 pekerja.

5. Kabupaten Bandung Barat – 991 pekerja

6. Kota Bekasi – 846 pekerja

7. Kabupaten Subang – 663 pekerja

8. Kabupaten Purwakarta – 560 pekerja

9. Kabupaten Bandung – 556 pekerja

10. Kota Bandung – 377 pekerja

11. Kabupaten Cirebon – 208 pekerja

Daftar 5 Perusahaan Tutup di Jabar

Lima perusahaan yang tutup beserta jumlah karyawan yang terkena dampaknya:

  • PT Sanken Indonesia (Kabupaten Bekasi) – 459 karyawan terkena PHK
  • PT Yamaha Music Product Asia (Kabupaten Bekasi) – 200 karyawan terkena PHK
  • PT Tokai Kagu (Kabupaten Bekasi) – 195 karyawan terkena PHK
  • PT Danbi Internasional (Garut) – 2.079 karyawan terkena PHK
  • PT Bapintri (Kota Cimahi) – 267 karyawan terkena PHK

Sumber: Disnakertrans Jabar