Kronikdaily.com (Jakarta) — Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan dunia berada dalam kondisi penuh ketidakpastian. Ia menyoroti potensi krisis global yang bisa berdampak serius pada ekonomi Indonesia.
Peringatan itu ia sampaikan saat melantik 139 pejabat baru di lingkungan Kementerian Keuangan. Para pejabat itu akan mengisi posisi di 13 unit eselon I, unit non-eselon, hingga badan layanan umum.
Dia menyebut dunia sedang mengalami ketegangan yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Ia menyoroti fragmentasi ekonomi akibat konflik geopolitik yang terus meluas.
BACA JUGA: Daya Beli Melemah, Kelas Menengah Terseret Krisis Ekonomi
“Persaingan antarnegara memicu pembatasan perdagangan dan regulasi ekspor-impor yang sangat disruptif,” ujar Sri Mulyani dalam siaran langsung YouTube Kemenkeu.
Menurutnya, kondisi itu menekan pertumbuhan global, mengganggu stabilitas harga komoditas, dan menciptakan ketidakpastian jangka panjang.
APBN Jadi Kunci Menjaga Stabilitas Ekonomi Nasional
Dia menegaskan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) harus menjadi instrumen utama menjaga ekonomi Indonesia tetap kokoh demi menghindari krisis global. Ia menekankan seluruh dana yang dikumpulkan dan dibelanjakan negara harus bertujuan untuk kesejahteraan rakyat. “APBN wajib kita kelola untuk mewujudkan keadilan, kemakmuran, dan peradaban Indonesia,” katanya.
Dia membandingkan situasi saat itu dengan masa krisis besar seperti Depresi Besar tahun 1930-an atau awal 1940-an. “Situasi sekarang mengandung risiko serupa. Maka kita wajib siaga dan tanggap,” ujarnya.
Ia menekankan ekonomi dan politik global tak bisa sepenuhnya. Namun, Indonesia tetap harus menjaga momentum pembangunan nasional.
Profesionalisme Pejabat Kemenkeu Jadi Penentu
Dia berharap para pejabat eselon II mampu mengelola keuangan negara secara profesional, berintegritas, dan kompeten.
Ia juga menegaskan dukungan keuangan negara yang sehat menjadi syarat utama tercapainya program-program pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto. “Seluruh cita-cita nasional hanya bisa tercapai jika APBN terkelola SDM yang tangguh,” ujarnya.











