Kronikdaily.com (Jakarta) — Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa menyelesaikan perundingan dagang dalam kerangka Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Lewat perjanjian itu, berbagai produk unggulan asal Indonesia mendapat akses bebas bea masuk ke pasar Eropa dengan tarif masuk 0%.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono, menjelaskan empat sektor utama yang langsung mendapat tarif nol. “Tekstil, alas kaki, gandum, dan produk perikanan wajib tarif nol saat IEU-CEPA berlaku,” kata Djatmiko.
Menurutnya, Komisioner Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic sudah menyetujui permintaan itu setelah pembahasan intensif bersama Menko Airlangga Hartarto.
BACA JUGA: Indonesia bakal Ekspor Listrik: Tapi, Ada Syarat
Implementasi Berlaku Mulai Akhir 2026
IEU-CEPA tidak langsung berlaku penuh. Dia menyebut implementasi tarif nol secara bertahap hingga seluruh produk bebas bea. Pemerintah menargetkan IEU-CEPA mulai efektif pada akhir 2026 atau awal 2027. “Sebagian produk akan langsung nol, sisanya menyusul di tahun kedua atau ketiga,” jelasnya.
Sebelum ada IEU-CEPA, tekstil dan pakaian asal Indonesia terkena tarif antara 8% hingga 12% saat masuk Uni Eropa.
Airlangga Hartarto mengatakan tarif itu akan turun secara signifikan, bahkan menjadi nol dalam beberapa tahun. “Ini peluang besar untuk produk ekspor kita, khususnya tekstil dan apparel,” ungkapnya.
Sawit Masuk dalam Satu Bab Khusus IEU-CEPA
Airlangga juga memastikan sawit tidak luput dari pembahasan perjanjian ini. Salah satu bab dalam IEU-CEPA akan mengatur perdagangan berkelanjutan, termasuk upaya mitigasi terhadap regulasi EUDR Uni Eropa. Pemerintah ingin hambatan non-tarif pada produk sawit bisa dikurangi dan standar ekspor diperjelas.
Target Ekspor RI Naik 50% Lewat IEU-CEPA
Dia menyebut Indonesia menargetkan peningkatan ekspor hingga 50% dalam tiga tahun setelah IEU-CEPA berlaku. Jika tercapai, volume ekspor Indonesia bisa menyamai capaian Vietnam dan Malaysia di 2025. “Kalau ekspor naik 50%, itu bisa kejar ekspor Vietnam dan Malaysia,” tegasnya.
RI Juga Dapat Akses Pasar Jasa dan Tenaga Kerja
Selain produk barang, IEU-CEPA juga membuka peluang lebih luas bagi tenaga profesional Indonesia masuk pasar kerja Uni Eropa. Tenaga ahli di bidang teknik, teknologi, kesehatan, hingga keuangan berpotensi lebih mudah mengakses pasar kerja Eropa.











