Kronikdaily.com (Jakarta) — TikTok Shop resmi terintegrasi dengan Tokopedia melalui sistem baru bernama Seller Center. Lewat sistem e-commerce itu, penjual bisa mengatur toko di dua platform hanya dari satu dashboard. Langkah itu merupakan hasil merger TikTok dengan Tokopedia yang terjadi pada akhir 2024.
Head of Communications Tokopedia dan TikTok E-Commerce, Aditia Grasio Nelwan, menyebut sistem itu jadi langkah penting dalam konsolidasi bisnis e-commerce nasional.
“Adanya Seller Center membuat pelaku UMKM bisa menjangkau pasar lebih luas dan menjalankan operasional dengan lebih efisien,” kata Aditia.
BACA JUGA: Cara UMKM Menjadi Mitra Program MBG dan Dapat Modal Hingga Rp500 Juta
Penjual Tak Perlu Buka 2 Aplikasi Lagi
Dia menjelaskan, Seller Center memungkinkan penjual mengatur semua kebutuhan bisnis hanya lewat satu platform. Mereka bisa mengelola stok barang, promosi, laporan penjualan, dan katalog produk di Tokopedia dan TikTok Shop secara bersamaan.
Salah satu manfaat utamanya, penjual tak lagi perlu bergantian membuka dua aplikasi untuk mengelola bisnis online mereka.
Tidak Wajib Buat Konten Video di TikTok Shop
Seiring peluncuran sistem itu, muncul isu semua penjual di TikTok Shop wajib membuat konten video. Aditia menegaskan informasi tersebut tidak benar. “Penjual bisa tetap berjualan tanpa membuat konten video. Mereka juga bisa bekerja sama dengan affiliator atau MCN jika ingin memperluas jangkauan,” jelasnya.
Fitur COD Tidak Wajib, Sistem Pre-Order Kena Biaya 3 Persen
Dia menambahkan, penjual juga tidak wajib mengaktifkan layanan bayar di tempat (COD). Sementara untuk sistem pre-order di TikTok Shop, terkena biaya layanan 3 persen dari nilai transaksi.
Sistem pencairan dana atau settlement menyesuaikan dengan reputasi penjual. Tersedia tiga skema pencairan dana yang bisa penjual pilih, yaitu express, standard, dan extended. Penjual dengan reputasi bagus bisa menikmati pencairan dana lebih cepat, sedangkan yang lain mungkin mendapatkan pencairan sesuai jadwal sistem.
Penjual Masih Bisa Pakai Dashboard Lama
Saat itu, belum semua penjual beralih ke Seller Center. Meski begitu, sistem lama Tokopedia masih aktif dan bisa penjual gunakan untuk mengelola toko mereka seperti biasa. Integrasi itu membawa harapan mempermudah aktivitas jual beli online dan mempercepat pertumbuhan pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia.











