Kronikdaily.com (Jakarta) — Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus mendesak Apple untuk memindahkan produksi iPhone dari China ke AS. Bahkan, mengancam akan mengenakan tarif 25% untuk setiap unit iPhone yang terjual di Amerika.
Namun, para analis dan pakar industri menilai ide itu nyaris mustahil. Mereka menyebut ekosistem produksi iPhone hanya cocok berjalan di Asia.
Alasan Steve Jobs: AS Kekurangan Insinyur
Keinginan Trump bukan hal baru. Bahkan, almarhum Steve Jobs sempat membahas isu itu dengan Presiden Barack Obama pada 2010.
BACA JUGA: Pemerintah Klaim LG Bukan Mundur dari Proyek Baterai EV, ini Alasan Sebenarnya
Jobs mengatakan Amerika tidak punya cukup insinyur untuk mendukung produksi ponsel pintar secara massal. Selain itu, sistem pendidikan AS belum mampu menghasilkan tenaga teknik dalam skala besar. “Apple butuh 30 ribu insinyur. Di AS, jumlah itu sulit dicari,” kata Jobs kepada Obama saat itu.
Tim Cook: Harapan Masih Ada
Tim Cook, yang menggantikan Jobs sebagai CEO Apple, pernah menanggapi pernyataan tersebut. Ia menyatakan masih berharap iPhone buatan AS akan terwujud, tetapi juga sepakat dengan realitas yang Jobs sampaikan.
Cook menyadari memindahkan seluruh rantai pasok iPhone ke Amerika bukan tugas ringan.
Produksi iPhone di AS Bisa Capai Rp56 Juta per Unit
Analis teknologi Dan Ives dari Wedbush Securities menyebut gagasan produksi iPhone di AS sebagai mimpi belaka. Ia menghitung harga iPhone bisa melonjak menjadi Rp56,8 juta jika Apple memaksakan produksi di AS.
“Kalau rakit iPhone di New Jersey atau West Virginia, harganya jadi US\$3.500,” kata Ives.
Menurutnya, Apple harus menggelontorkan hingga US\$30 miliar dan butuh waktu minimal tiga tahun untuk membangun ekosistem awal. Itu pun baru mencakup 10% dari total produksi. Untuk sepenuhnya pindah ke AS, Apple butuh 5 hingga 10 tahun.
Trump Kesal Apple Pindah Produksi ke India
Trump merasa kecewa saat mendengar Apple mulai membangun fasilitas produksi iPhone di India. Meski itu untuk pasar AS, Trump tetap tidak suka keputusan tersebut.
Dalam pidatonya di Qatar, Trump mengaku sempat menegur langsung CEO Apple. Trump menegaskan ia hanya ingin Apple membangun Amerika, bukan di negara lain. “Saya bilang ke Tim Cook, kamu datang bawa US\$500 miliar. Tapi, kenapa bangun pabrik di India?” ujarnya.
Perang Tarif Bikin Apple dalam Dilema
Ancaman tarif 25% dari Trump memaksa Apple berpikir ulang soal lokasi produksi. Selama ini, hampir semua penjualan iPhone di AS dari produksi China.
Namun, tekanan politik dan kebijakan dagang membuat Apple mulai mempertimbangkan India sebagai alternatif. Meski begitu, Trump tetap bersikeras produk Apple harus terbuat di tanah Amerika sendiri.