Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Utang Pinjol Membengkak, 90% Kredit Macet dari Generasi Milenial dan Gen Z: ini Alasannya

×

Utang Pinjol Membengkak, 90% Kredit Macet dari Generasi Milenial dan Gen Z: ini Alasannya

Sebarkan artikel ini

Fakta paling mencolok adalah lebih dari 90 persen kredit macet datang dari generasi milenial dan Gen Z.

OJK. Ilustrasi/IST
OJK. Ilustrasi/IST

Kronikdaily.com (Jakarta) — Utang pinjaman online (pinjol) di Indonesia terus meningkat. Per Maret 2025, total pinjaman peer to peer (P2P) lending mencapai Rp 75,44 triliun. Namun, catatan kredit macet juga ikut naik.

Data OJK menunjukkan total pinjaman bermasalah (TWP90) mencapai Rp 1,65 triliun. Fakta paling mencolok adalah lebih dari 90 persen kredit macet datang dari generasi milenial dan Gen Z.

Siapa Saja yang Paling Banyak Berutang dan Gagal Bayar?

Berdasarkan data OJK, mayoritas peminjam pinjol berasal dari kelompok usia 19–34 tahun. Total pinjaman aktif generasi itu mencapai Rp 37,87 triliun, dengan 14 juta lebih rekening aktif.

BACA JUGA: Mau Utang Pinjol? Cek Dulu Ketentuan Baru Suku Bunga Fintech

Namun, kelompok usia itu juga mendominasi gagal bayar. Tercatat, nilai kredit macet mereka mencapai Rp 794,41 miliar. Jumlah peminjam gagal bayar dalam kelompok itu mencapai 467.865 entitas.

Bagaimana Perbandingan dengan Kelompok Usia Lain?

Kelompok usia 35–54 tahun juga memiliki utang yang cukup tinggi. Nilainya mencapai Rp 33,92 triliun hingga Maret 2025. Dari jumlah tersebut, kredit macet tercatat Rp 725,26 miliar dengan 264.794 peminjam mengalami gagal bayar.

Dari dua kelompok usia itu bertanggung jawab atas Rp 1,51 triliun kredit macet pinjol. Angka itu setara 91,92 persen dari total gagal bayar nasional.

Apa Penyebab Generasi Muda Terjebak Kredit Macet?

Beberapa faktor mendorong tingginya kredit macet anak muda, antara lain:

  • Kurangnya literasi keuangan digital
  • Gaya hidup konsumtif dan FOMO
  • Mudahnya akses pinjol tanpa perhitungan risiko
  • Tidak disiplin dalam manajemen keuangan pribadi

Milenial dan Gen Z kerap tergoda kemudahan pinjaman, tanpa mempertimbangkan beban pengembalian. Data OJK menunjukkan lonjakan utang pinjol justru beriringan dengan risiko gagal bayar yang tinggi, terutama di kalangan muda.

Jika tak ada pembenahan literasi keuangan, tren kredit macet itu juga bisa makin memburuk. Untuk itu, waspadai jebakan gaya hidup digital dan bijaklah saat berutang.